Mengapa Anak Suka Berbohong? Ini Cara Bijak Menyikapinya

Mengapa Anak Suka Berbohong? Ini Cara Bijak Menyikapinya

Kenapa Anak Sering Berbohong?

Ketika orang tua mendapati anaknya berbohong, sering kali reaksi pertama adalah marah atau kecewa. Namun, sebelum menghakimi, penting bagi kita untuk memahami bahwa kebiasaan berbohong pada anak belum tentu berasal dari niat buruk. Justru, hal ini bisa jadi cerminan dari perkembangan psikologis dan sosial mereka.

Sama seperti saat anak menangis untuk mengekspresikan rasa tidak nyaman, kebohongan bisa menjadi "cara komunikasi" yang belum sempurna. Maka, memahami alasannya adalah langkah awal sebelum kita mengambil tindakan yang bijak.

Baca Juga : Kenapa Anak Sering Menangis? Ini Penjelasan Psikologisnya

Jenis-Jenis Kebohongan Anak

1. Bohong untuk Menghindari Hukuman

Ini adalah jenis yang paling umum. Anak belajar bahwa berbohong bisa menghindarkan mereka dari dimarahi. Misalnya, mengatakan "buku PR-nya hilang" padahal belum dikerjakan.

2. Bohong karena Imajinasi Tinggi

Terjadi pada anak usia dini yang belum bisa membedakan realita dan khayalan. Contohnya: "Tadi aku lihat dinosaurus di taman!"

3. Bohong untuk Mendapat Perhatian

Anak mungkin merasa diabaikan dan mulai mengatakan hal yang dilebih-lebihkan agar diperhatikan, misalnya berpura-pura sakit atau mengarang cerita hebat.

Dari sisi orangtua tentang berbohong, silahkan baca artikel dari rspondokindah - Berbohong pada Anak, Benarkah Membuat Anak Lebih Patuh?

Penyebab Psikologis Anak Suka Berbohong

Takut Dihukum atau Dibandingkan

Jika anak sering dimarahi atau dibandingkan, mereka akan lebih memilih berbohong untuk menyelamatkan harga diri.

Kurangnya Kepercayaan dari Orang Tua

Ketika anak merasa apa pun yang mereka lakukan akan dianggap salah, maka mereka cenderung memilih menyembunyikan kebenaran.

Meniru Lingkungan

Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika melihat orang dewasa berbohong (misalnya berbohong saat menelepon), mereka akan menirunya.

Dalam blog kami psikologi anak ringan, kami juga pernah membahas seputar perilaku dan pendekatan komunikasi efektif dengan anak.

Baca Juga : Tanda Anak Butuh Perhatian Emosional, Bukan Dimarahi

Cara Bijak Menyikapi Kebiasaan Berbohong

  • Jaga Reaksi Emosional Anda – Hindari langsung marah. Dengarkan dulu alasan anak berbohong.
  • Ciptakan Lingkungan Aman – Buat anak merasa nyaman untuk berkata jujur tanpa takut dihukum.
  • Berikan Contoh Nyata – Orang tua harus menjadi teladan dalam berkata jujur.
  • Diskusikan Konsekuensi – Ajari anak bahwa kejujuran membangun kepercayaan dan bohong bisa merusak hubungan.

Simak juga panduan dari Hallodoc terkait pendekatan positif terhadap anak yang suka berbohong.

Jangan lupa cek juga artikel perkembangan anak di blog kami.

FAQ

Apakah kebohongan anak bisa jadi tanda gangguan psikologis?

Jika kebohongan terjadi sangat sering dan disertai perubahan perilaku drastis, ada baiknya konsultasi ke psikolog anak.

Bolehkah menegur anak saat ketahuan berbohong?

Boleh, tapi lakukan dengan tenang dan bertujuan mendidik. Hindari mempermalukan anak di depan orang lain.

Apakah anak harus dihukum setiap kali berbohong?

Tidak selalu. Prioritaskan pemahaman dan edukasi dibanding hukuman. Fokus pada membangun kepercayaan.


Baca Juga : Berat Badan Anak Sulit Naik? Ini Penyebab dan Solusinya

Kesimpulan

Anak berbohong bukan karena jahat, tapi karena mereka belum tahu cara mengekspresikan perasaan dengan tepat. Tugas orang tua adalah menjadi tempat aman dan belajar bagi anak, bukan hakim yang siap menghukum. Ketika anak merasa dimengerti, mereka akan lebih terbuka dan jujur.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال